Oleh: Drs. Usdiyanto, M.Hum
Kondisi pandemi Covid 19 tidak bisa kita hindari. Kita harus mampu melihat peluang dalam setiap tantangan dan kesulitan. Kita masih bisa menjadi guru yang hebat di masa pandemi ini, untuk semua siswa, baik si rajin, si malas, si pintar, maupun dan si nakal.
- Pertama, kenali siawa kita, kemudian temukan titik lebih/titik unggul anak itu. Setiap anak dikaruniai keunggulan di samping kelemahannya.
- Kedua, tonjolkan keunggulan itu dengan mengubah redaksi Anda. Alih-alih menyebutkan kekurangannya, munculkan keunggulan anak setiap saat. Jangan meminta seekor ikan untuk memanjat, karena pasti dia akan tampak sangat bodoh dan idiot. ”Nak, lukisanmu bagus,insyaallah kamu nanti bisa menjadi arsitek yang hebat, dengan cara kamu juga mempelajari ilmu yang lain di samping menggambar, seperti matematika, fisika, dan bahasa Inggris.”
- Ketiga, berikan dia kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengeksploutasi kelebihannya di depan teman-temannya. “Guru yang hebat adalah guru yang bisa menjadi kerang bagi mutiatra”
- Keempat, libatkan anak dalam proses “menjadi”. Jadikan dia “pemain”, jangan biarkan ia menjadi penonton bagi kehebatan gurunya. “Guru yang hebat bukanlah guru yang hebat di depan siswa, tetapi guru yang melibatkan siswanya dalam setiap proses menjadikan siswa hebat di masa depannya”
- Berikan label positif kepada siswa, baik perorangan maupun kelompok. Enyahkan labeling negatif dalam pendidikan dan pembelajaran. Label positif akan menjadi “magnet” bagi tumbuh dan berkembangnya rasa percaya diri, yang bermuara pada kesuksesan. Sesering mungkin gunakan panggilan si cerdas, kelompok brilian, kelas hebat, anak inovatif, dan sebagainya.
Siapa guru hebat itu …? Anda
#CT ARSA BISA
