Sukoharjo, 5 Maret 2025 – Artifical Intellegence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
Artifical Intellegence (AI) dapat membantu kita menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dengan mudah. Bahkan untuk saat ini, Artifical Intellegence (AI) memiliki peran yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Artifical Intellegence (AI) dapat membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya atau memperdalam pemahaman pada suatu materi yang belum dikuasai.
Kenapa sih Kecerdasan buatan (AI) bisa diterapakan di dunia pendidikan?. Karena kecerdasan buatan melalui pembelajaran mesin (machine learning), dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih personal. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda dan AI dapat menganalisis pola perilaku serta hasil belajar siswa untuk menyesuaikan materi dan metode pengajaran yang paling efektif. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) juga dapat menggantikan tugas guru untuk memberikan tutor kepada siswanya.
Artifical Intellegence (AI) mengalami perkembangan yang sangat pesat di dunia pendidikan mulai dari:
1. Sistem pembelajaran daring yang dapat menjadi personal pengajar, memberikan rekomendasi materi, dan mamberikan rekap kemajuan siswa.
2. Aplikasi pendidikan yang adaptif karena menyesuaikan dengan kebutuhan pelajar mulai dari materi hingga metode penjelasan.
3. Tutor Virtual yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan untuk pelajar, menjawab pertanyaan, memberikan umpan balik, serta membantu dalam mengerjakan tugas pelajar.
Menurut survei dari Tirto dan Jakpat, 87% pelajar Indonesia menggunakan Artifical Intellegence (AI). Dengan segala kelebihan yang dimiliki Artifical Intellegence (AI), beberapa tahun ke depan berpotensi untuk menggantikan posisi guru dalam dunia pendidikan. Hal tersebut didukung dengan beberapa faktor antara lain:
1. Otomatisasi tugas rutin. Artifical Intellegence (AI) dapat melakukan atau mengecek tugas yang sama berulang kali seperti penilaian, koreksi, dan pemberian umpan balik.
2. Peningkatan efisiensi. Artifical Intellegence (AI) dapat memberikan pembelajaran yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.
3. Aksesibilitas. Artifical Intellegence (AI) dapat memberikan akses yang lebih mudah tetapi memiliki kualitas pendidikan yang tinggi kepada siswa yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan fisik.
Apakah dengan segala kelebihannya Artifical Intellegence mampu menggantikan peran guru?
Beberapa platform berbasis Artifical Intellegence (AI) yang digunakan dalam pembelajaran, antara lain duolingo, google classroom, chatgpt, gemini, dan masih banyak lagi. Dari platform tersebut kita bisa belajar mulai dari bahasa, analisis, dan menggali informasi detail mengenai sesuatu. Bahkan, platform tersebut juga membantu kita dalam mengerjakan tugas.
Namun, di sisi lain Artifical Intellegence (AI) juga memiliki keterbatasan dalam bidang pendidikan, antara lain:
1. Keterampilan sosial dan emosional. Artifical Intellegence (AI) masih belum mampu menggantikan peran guru dalam membangun hubungan interpersonal, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta memberikan dukungan psikologis kepada siswa.
2. Kreativitas dan inovasi. Artifical Intellegence (AI) masih belum mampu mendorong kreativitas dan inovasi siswa seperti yang bisa dilakukan oleh guru.
3. Etika dan tanggung jawab. Jika membahas pentingnya etika dalam pengembangan dan penggunaan Artifical Intellegance (AI) dalam pendidikan, diperlukannya pengawasan dan regulasi untuk mencegah penyalahgunaan Artifical Intellegance (AI).
Artifical Intellegence (AI) memang sangat membantu dikehidupan sehari-hari, tetapi kita juga perlu menjaga keamanan data pribadi dan privasi yang kita punya. Untuk menjaga keamanan data pribadi dan privasi, kita tentunya harus lebih waspada lagi dengan platform yang kita gunakan sehari-hari. Karena, dengan Kecerdasan buatan yang ada data pribadi dan privasi kita sangat rentan untuk diretas. Beberapa platform yang perlu diwaspadai yaitu: platform pengenalan wajah, deepfake, chatbot yang menyerupai manusia, dan pembuat konten.
Artifical intellegence (AI) memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan. Namun, penting untuk dipertimbangkan dampak sosial dan etika dari teknologi ini dan memastikan bahwa Artifical intellegence (AI) digunakan untuk mendukung bukan untuk menggantikan peran guru dalam pendidikan.
Penulis:
1. Rosita Naafi Helmida
Editor:
1. Ghulamin Khalim Subagiyo
2. Scarlet Destina Maharani
3. Mahfuzh Rizq Aziz
Sumber foto: Adobe Stock