Siswa SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo Meraih Tiga Juara pada Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat Nasional

Siswa SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo berhasil meraih tiga juara pada Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat Nasional Kategori Pelajar SMA sederajat. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Pura Pakualaman Yogyakarta dalam rangka memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke 215 (Jawa). Siswa dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation yang meraih juara pada lomba tersebut adalah Davin Jenny Nur Anantha (Davin), Shafna Diah Melani (Shafna), dan Cita Ananda Suci (Cita), siswa kelas XI.

Lomba dilaksanakan secara daring mulai dari tanggal 05 November 2020 sampai dengan 31 Desember 2020. Ada beberapa tahap yang harus dilalui Davin, dkk. Tahap 1 penyisihan, peserta mengirimkan hasil karya fisik datang langsung atau melalui pos. Kemudian dari tahap 1 diambil 6 terbaik untuk maju ke tahap selanjutnya. Tahap 2 wawancara, 6 peserta terbaik melakukan wawancara secara daring dengan para juri. Penilaian dari lomba ini meliputi keindahan dan ketepatan karya dalam penulisan. Sedangkan pemenang diumumkan pada hari Senin, 25 Januari 2021.

Davin, Shafna, dan Cita berhasil menjadi finalis 6 besar dari berbagai sekolah. Davin memperoleh nilai sebesar 299, Shafna memperoleh nilai sebesar 279, dan Cita memperoleh nilai sebesar 267. Pada babak final mereka harus berjuang menghadapi 3 finalis dari SMA Negeri 1 Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta; SMA Negeri 8 Yogyakarta; dan SMK Negeri 1 Bantul.

Peraturan yang ditetapkan dalam lomba tersebut cukup kompleks sehingga memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam. Beberapa di antaranya adalah peserta menulis aksara Jawa dari soal beraksara Jawa, menciptakan hiasan bingkai (renggan) yang sesuai dengan teks, dan karya merupakan hasil tulis tangan (bukan digital).

Ada beberapa tips yang diterapkan Bapak Sutarto Dwi Sutrisno selaku guru Bahasa Jawa di SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo dalam membimbing siswa-siswinya untuk bisa memenangkan lomba ini. Pertama, yaitu belajar dari pengalaman lomba tahun lalu. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, para siswa bisa belajar tentang hal apa saja yang harus diperbaiki untuk bisa memenangkan pada lomba berikutnya. Kedua, para siswa belajar dari naskah-naskah Pakualaman Yogyakarta. Mereka mempelajari jenis-jenis renggan dan gaya atau model carik yang menjadi ciri khas Pakualaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *